Teori Stephen Hawking yang Mengubah Dunia

Teori Stephen Hawking yang Mengubah Dunia – Awal Mei 2017 ini Stephen Hawking mengeluarkan pernyataan mengejutkan. Ilmuwan berusia 75 tahun itu mengatakan manusia harus mulai hidup di luar Bumi dalam 100 tahun ke depan. Alasannya dalam 100 ke depan Bumi akan hancur oleh berbagai sebab, antara lain perang nuklir, hantaman asteroid hingga populasi manusia sendiri yang berlebih.

Mengapa pernyataan Hawking ini begitu menyedot perhatian banyak orang? Memangnya siapa dia?

Melalui infografis di bawah ini kumparan mengajak kamu-kamu semua untuk mengenal profil fisikawan dan kosmolog paling terkenal di dunia itu. http://www.shortqtsyndrome.org/

Teori Stephen Hawking yang Mengubah Dunia

Sewaktu sekolah dasar nilai-nilai akademik Hawking tergolong biasa-bisa saja, bahkan buruk. Namun ia tetap dianggap jenius oleh guru dan teman-temannya, bahkan dijuluki “Einstein” oleh mereka. www.americannamedaycalendar.com

Lelaki Inggris kelahiran 8 Januari 1942 itu lulus sarjana dari University College, Oxford, pada tahun 1962. Sementara pada 1965 ia meraih gelar PhD dari Trinity Hall, Cambridge.

Ia telah menulis banyak buku ilmiah dan buku anak-anak. Salah satu teori ilmiahnya yang paling tekenal adalah teori alam semesta yang tak terbatas atau dikenal juga dengan Hartle-Hawking State. Teori itu ia gagas bersama kawannya, James Hartle.

Alasannya dalam 100 ke depan Bumi akan hancur oleh berbagai sebab, antara lain perang nuklir, hantaman asteroid hingga populasi manusia sendiri yang berlebih.

Mengapa pernyataan Hawking ini begitu menyedot perhatian banyak orang? Memangnya siapa dia?

Melalui infografis di bawah ini kumparan mengajak kamu-kamu semua untuk mengenal profil fisikawan dan kosmolog paling terkenal di dunia itu.

Sewaktu sekolah dasar nilai-nilai akademik Hawking tergolong biasa-bisa saja, bahkan buruk. Namun ia tetap dianggap jenius oleh guru dan teman-temannya, bahkan dijuluki “Einstein” oleh mereka.

Teori Stephen Hawking yang Mengubah Dunia

Lelaki Inggris kelahiran 8 Januari 1942 itu lulus sarjana dari University College, Oxford, pada tahun 1962. Sementara pada 1965 ia meraih gelar PhD dari Trinity Hall, Cambridge. Ia telah menulis banyak buku ilmiah dan buku anak-anak. Salah satu teori ilmiahnya yang paling tekenal adalah teori alam semesta yang tak terbatas atau dikenal juga dengan Hartle-Hawking State. Teori itu ia gagas bersama kawannya, James Hartle.

Penulis buku ‘A Brief History of Time’ itu dikenal karena teorinya yang memberikan pencerahan dalam dunia sains, terutama tentang alam semesta dan kosmologi. Di samping itu, Hawking juga kerap memberikan pendapat dan ramalannya seputar masa depan dunia.

Jauh sebelum kepergiannya, Hawking pernah mengutarakan tentang ramalan-ramalan yang akan terjadi pada umat manusia dan planet yang dihuninya, yaitu Bumi. Sayangnya dari berbagai ramalan tersebut Hawking tidak memprediksi pandangan yang cerah.

Berikut ada 6 ramalan Stephen Hawking mengenai dunia ;

1. Manusia hanya memiliki waktu 100 tahun lagi di Bumi

Pernyataan Stephen Hawking ini berbeda dengan ramalan dia pada tahun 2016 yang memprediksi batas waktu tinggal di Bumi sampai 1.000 tahun mendatang. Menurut Hawking dalam serial sains BBC berjudul ‘Tomorrow’s World’, ada beberapa penyebab kiamat akan lebih cepat datang. Penyebab itu di antaranya perubahan iklim, serangan asteroid, penyebaran penyakit epidemik, dan pertumbuhan populasi menjadi faktor penyebab kehancuran Bumi akan semakin cepat.

2. Manusia harus menjelajahi planet lain secepat mungkin

Dalam sebuah film dokumenter BBC yang dirilis awal tahun 2017 berjudul ‘Stephen Hawking: Expedition New Earth’, fisikawan tersebut menjelaskan ramalannya bahwa manusia harus segera meninggalkan Bumi dan berpindah ke tempat lain di alam semesta, baik di pesawat ruang angkasa atau di planet lain. Hawking memperingatkan bahwa jika manusia tidak berpindah dan menetap di luar Bumi, maka spesies manusia bisa mati dalam abad berikutnya. Usul ini pertama kali ia sampaikan pada tahun 2016.

“Kita harus terus mengeksplorasi luar angkasa untuk masa depan umat manusia. Saya tidak berpikir kita akan bertahan 1.000 tahun lagi tanpa melarikan diri dari planet rapuh kita,” katanya

3. Bumi akan berwarna merah dan menjadi lebih panas seperti Venus

Pada bulan Juli 2017, Hawking mengatakan kepada BBC bahwa umat manusia berada pada “titik kritis” di mana pemanasan global akan bertambah buruk sehingga Bumi akan “menjadi seperti Planet Venus, dengan suhu 250 derajat celcius, dan hujam asam sulfat.”

Venus sendiri adalah planet kedua yang paling dekat dengan Matahari, dan sejauh penelitian para ilmuwan, tidak mungkin ada kehidupan di sana.

Hawking juga meramalkan bahwa keserakahan manusia dan ketidakmampuannya untuk mengatasi pemanasan global dengan baik akan membuat Bumi dalam kerusakan dengan cepat.

4. Tahun 2600, Bumi tidak mampu menampung pertumbuhan penduduk

Bulan November tahun 2017 lalu, dalam acara Tencent WE Summit, sebuah forum tahunan di mana para ilmuwan dan profesional terkemuka berkumpul untuk berbagi gagasan tentang sains dan teknologi, Hawking memperkirakan akibat meningkatnya populasi manusia, pada tahun 2600 nanti konsumsi listrik dunia akan membuat Bumi berwarna merah yang dulunya kelihatan seperti biru karena diselimuti lautan.

Geek Wire melaporkan Hawking berpandangan populasi global telah berlipat ganda setiap 40 tahun, dan planet kita tidak bisa bertahan begitu lama.

“Pertumbuhan eksponensial ini tidak dapat berlanjut ke milenium berikutnya. Pada tahun 2600, populasi dunia akan berdiri bahu-membahu, dan konsumsi listrik akan membuat Bumi bersinar merah,” kata Hawking.

5. Kecerdasan buatan akan menggantikan manusia dan mengambil alih dunia

Pada 2017, Stephen Hawking telah cukup vokal dengan keprihatinannya tentang perkembangan robot dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

Dalam sebuah laporan bulan November lalu, Hawking menjelaskan bahwa dia yakin AI akan mencapai titik di mana pada akhirnya akan menjadi bentuk kehidupan yang benar-benar baru yang akan mengungguli dan akhirnya menggantikan manusia.

“Saya khawatir AI bisa menggantikan manusia sepenuhnya. Jika orang merancang virus komputer, seseorang akan merancang AI yang memperbaiki dan mereplikasi dirinya sendiri,” kata Hawking kepada Wired.

6. Kebijakan Presiden AS Donald Trump akan membuat dunia dalam bahaya

Hawking bukanlah penggemar Presiden ke-45 Amerika Serikat, Donald Trump. Hawking berkomentar pada awal tahun 2017 bahwa keputusan Trump untuk menarik diri dari perjanjian iklim Paris dapat menyebabkan perubahan iklim tidak dapat diperbaiki.

Perjanjian iklim Paris adalah sebuah konsensus internasional yang melibatkan hampir 200 negara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca guna menghentikan perubahan iklim. Menurut Hawking, keputusan Trump untuk menarik AS dari kesepakatan tersebut bisa menjadi langkah terakhir menuju masalah iklim drastis yang memiliki dampak serius pada semua kehidupan di Bumi.

Namun Stephen Hawking, ahli fisika, sains dan juga teknologi ternama ini meninggal dunia pada usia 76 tahun. Tidak hanya keluarga dan kerabat, dunia pun berduka karena ia adalah salah satu manusia paling jenius yang pernah hidup di dunia dan sumbangannya pada dunia kosmologi membuatnya menjadi salah satu ilmuwan terpenting